Mengatasi Kerawanan Pangan, Bapanas Bekerja Sama dengan UGM
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mewujudkan upaya strategis untuk mengatasi kerawanan pangan, dengan fokus pada penelitian, inovasi, serta pengembangan program-program yang mendukung ketahanan pangan nasional, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Kami membangun kerja sama dengan berbagai pihak. Dan pada hari ini dengan UGM kita memperkuat komitmen bersama untuk menghadapi tantangan kerawanan pangan dan gizi," ujar Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo dalam keterangan di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Advertisement
Dia menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat sinergi pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi melalui kerja sama dengan berbagai pihak termasuk kepada UGM yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Jogja.
Pemerintah melalui Bapanas berkomitmen untuk terus mengupayakan penurunan kerawanan pangan dan gizi.
Melalui kolaborasi itu, Nyoto berharap lahirnya solusi-solusi inovatif yang tidak hanya menjawab kebutuhan jangka pendek tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan gizi berkelanjutan di Indonesia.
"Kekurangan gizi pada usia dini akan berimplikasi pada perkembangan anak dan selanjutnya perkembangan potensi diri pada usia produktif, kami berharap sinergi ini dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan perkembangan gizi di Indonesia," katanya.
Ia menambahkan, berdasarkan peta Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2023, jumlah daerah rentan rawan pangan mengalami penurunan dari 74 kabupaten/kota pada tahun 2022 menjadi 68 Kabupaten/Kota pada tahun 2023.
"Ini terus kami dorong sehingga daerah daerah rentan rawan pangan bisa naik statusnya menjadi daerah tahan pangan pada tahun 2025," kata Nyoto.
BACA JUGA: Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Wilayah DIY Jumat 16 Agustus 2024
Dekan Fakultas Pertanian UGM Jaka Widada mengungkapkan bahwa kerawanan pangan dan gizi merupakan tanggung jawab bersama semua pihak.
Pertumbuhan penduduk semakin meningkat sehingga kebutuhan pangan juga terus meningkat. Karena itu, pemenuhan pangan yang cukup menjadi penting.
"Kami menyadari akan ada tantangan berat di depan yang harus dihadapi dan mulai saat ini kita harus mempersiapkan agar permasalahan pangan di masa mendatang dapat diatasi dengan baik. Saya optimis kerja keras kita bersama hari ini akan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara," ujarnya.
Kerja sama itu mencakup berbagai aspek, mulai dari penelitian dan pengembangan kebijakan pangan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, hingga pelaksanaan program-program intervensi yang berbasis data dan teknologi.
Bapanas dan UGM akan memanfaatkan keunggulan akademik dan penelitian yang dimiliki oleh UGM serta pengalaman Bapanas dalam mengelola pangan nasional untuk menciptakan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Di sisi lain, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan terpisah mengapresiasi kolaborasi yang dibangun dalam penanganan isu-isu terkait pangan dan gizi.
Menurutnya, sinergi lembaga pemerintah dengan perguruan tinggi ini sangat penting untuk mengatasi kerawanan pangan dan gizi.
"Kami berkomitmen untuk mengintegrasikan berbagai kebijakan dan program untuk memastikan bahwa setiap individu, terutama yang berada dalam kondisi rentan, mendapatkan akses yang memadai terhadap pangan bergizi," ujar Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Jadi Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Sleman Pekan Terakhir Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Minggu 24 November 2024
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Minggu 24 November 2024
- Catat! Ini Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Pekan Terakhir November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 24 November 2024: Hujan Ringan hingga Petir
Advertisement
Advertisement